Di lapangan:
“Banyak situs blog yang menuliskan dampak positif setelah minum ekstrak kulit manggis, apalagi iklannya cukup gencar di televisi. Ada yang mengklaim badan menjadi fit, nyeri punggung bawah menghilang, sampai berkurangnya sumbatan pembuluh darah di jantung.”
“Namun ada pula yang masih skeptis, menanyakan keabsahan penelitian dan mempersoalkan publikasi ilmiahnya yang masih sedikit.”
De Rhetorica:
- Salah satuproduk herbal yang berasal dari ekstrak kulit manggis diklaim mampu memelihara kesehatan kulit dan tubuh lewat kandungan antioksidan di dalamnya. Antioksidan yang terkandung dalam ekstrak kulit manggis adalah xanthone, jenis di antaranya adalah garsinon, isomangostein, alfa dan beta mangostein.
- Xanthone merupakan kelompok struktur kimia polifenol dengan cirri khas molekul tertentu yang dihasilkan tanaman dan mikroorganisme sebagai metabolit sekunder.
- Xanthone menjadi popular karena berbagai penelitian menemukan manfaatnya sebagai antioksidan, antihipertensi, antitrombotik, antikanker, antidiabetes, antiinflamasi,antibiotik, dan antijamur.
- Mekanisme efek biologis dari xanthone belum diketahui dengan pasti dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Pemanfaatan xanthon sebagai suplemen untuk menjaga kesehatan kulit didasarkan atas manfaatnya sebagai antioksidan.
- Perlu diperhatikan bahwa penelitian xanthone sebagian besa rmasih dilakukan di laboratorium dan hewan percobaan, antara lain:
- Menghambat pertumbuhan sel tumor prostat.
- Mempunyai efek antimikroba pada bakteri Staphylococcus aereus dan Eschericia coli.
- Menghambat replikasi/pertumbuhan virus hepatitis C.
- Antiaritmia (gangguan irama jantung).
- Penelitian efek xanthone pada manusia masih terbatas, misalnya penelitian oleh Tang YPdkk yang dipublikasi tahun 2009. Penelitian tersebut menyatakan bahwa manggis yang kaya akan xanthone meningkatkan respon imun dan memberi rasa sehat kepada individu. Penelitian ini dilakukan secara uji acak tersamar ganda dengan kontrol (randomized, double blind, controlled trial) dengan subjek penelitian yang sehat sebanyak 59 orang. Salah satu kekurangan pada penelitian ini adalah produk yang digunakan merupakan campuran dengan multivitamin dan mineral sehingga menjadi factor perancu. Oleh karena itu hasil penelitian ini perlu diinterpretasikan dengan hati-hati.
Referensi:
- Na Y. J Pharm Pharmacol. 2009;61:707-12.
- Telang M, dkk. Expert OpinTher Pat. 2013;23:1561-80.
- Kant SS, dkk. Asian Pac J Trop Med. 2011;4:866-9.
- Ryu HW, dkk.Phytochemistry. 2011;72:2148-54.
- Marona H, dkk. Acta Pol Pharm. 2008;65:383-90.
- Choi M, dkk. Virus Genes. 2014;49:208-22.
- Cunha BL, dkk. Acta Cir Bras. 2014;29 Suppl 2:21-8.
- Tang YP, dkk. J Med Food. 2009;12:755-63.
Li G, dkk. Biochem Biophys Res Commun. 2014 Sep 24; pii: S0006-291X(14)01670-2.doi:10.1016/j.bbrc.2014.09.054