Berikut tanya jawab pada seminar PESAT online dengan topik: Stunting, Cegah Bukan Diobati! yang berlangsung pada Minggu, 5 Juli 2020 pukul 10:00-12:00 WIB via Zoom :
- Berat badan dan tinggi badan yang “kecil”, bagaimana membedakan stunting atau genetik (keturunan karena ayah ibu juga kecil)?
Stunting adalah keadaan pendek yang khas disebabkan oleh gangguan nutrisi, infeksi berulang yang tidak tertangani dalam jangka waktu yang lama. Silahkan evaluasi kurva pertumbuhan dari sejak lahir, adalah pertumbuhan janin terhambat? Adakah riwayat infeksi berulang akibat imunisasi tidak lengkap? adakah riwayat gagal tumbuh? Malnutrisi yang tidak teratasi dalam waktu lama sehingga menyebabkan badannya pendek?
- Seperti apa anjuran nutrisi anak di atas 2 tahun supaya tidak stunting dan tidak anemia defisiensi besi?
Nutrisi untuk anak di atas 2 tahun mengikuti aturan “my plate” terdiri dari ¼ sayuran, ¼ buah, ¼ karbohidrat (grain) dan ¼ protein. Pilih protein hewani dan berbagai jenis sayuran berwarna-warni.
- Apakah stunting setelah usia 2 tahun (sudah lewat 1000 hari pertama kehidupan) sama sekali tidak bisa diperbaiki?
Ada dua masalah akibat stunting yaitu pertumbuhan otak dan tinggi badan. Pertumbuhan otak sangat pesat terjadi pada 2 tahun pertama sehingga setelah usia 2 tahun, tidak bisa diperbaiki. Tinggi badan masih bisa diperbaiki dengan berharap pada fase pubertas. Oleh karena itu JANGAN mengobati stunting tapi lakukanlah PENCEGAHAN. Periode emas yang masih bisa memperbaiki stunting adalah sebelum usia 2 tahun, dan hasilnya pun tidak bisa kembali sempurna, artinya bisa diperbaiki namun optimal.
- Apakah vitamin/ suplemen / minyak ikan dapat mencegah stunting?
Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang tepat. Nutrisi pembangun tumbuh adalah makronutrien yang terdiri dari Karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan vitamin dan mineral merupakan mikronutrien yang merupakan zat pendukung, bukan pembangun. Vitamin dan mineral terbaik berasal dari makanan, bukan dari apotek. Tidak ada vitamin dan suplemen pencegah stunting.
- Adakah cara cepat/ tips mencegah stunting?
Sayangnya tidak ada cara yang cepat, namun ada cara yang mudah yang harus dilakukan bertahun-tahun. Pencegahan stunting adalah perjalanan yang cukup panjang dari mempersiapkan remaja putri sebelum menempuh kehamilan, perencanaan keluarga dan kehamilan yang matang, menjaga kehamilan yang sehat, nutrisi saat hamil dan menyusui, manajemen laktasi yang baik, manajemen MPASI yang adekuat, mencegah penyakit dengan imunisasi yang LENGKAP dan pemantauan pertumbuhan anak terus-menerus. Jadi tidak ada cara cepat.
- Perlukah menambah sufor saat MPASI jika kenaikan berat badan melambat?
Saat usia 6-12 bulan, ada dua manajemen nutrisi yang harus dievaluasi yaitu:
- Apakah ASI cukup?
- Apakah kuantitas dan kualitas MPASI cukup?
Pemberian sufor hanya dilakukan jika ASI tidak cukup.
Pemberian ASI pada masa MPASI tetap dominan mencapai 120 ml x Berat badan perharinya.
- Kasus bayi kurang dari 6 bulan dan kenaikan berat badan melambat (kurva pertumbuhan melandai).
Pada fase ini, harus evaluasi manajemen laktasi dengan langkah sebagai berikut:
- Apakah produksi ASI cukup?
Cobalah pompa ASI setiap 2-3 jam sekali, dan lihat hasilnya, produksi ASI dikatakan cukup jika per porsi sekitar 20ml x Berat badan anak dan sekitar 200 ml x berat badan anak per hari. Contoh jika berat badan banak 5 kg, maka produksi ASI dikatakan cukup jika per porsi 100 ml dan sehari 1000 ml.
- Jika ASI tidak cukup lakukanlah stimulai produksi ASI dengan menyusui + pompa setiap 2-3 jam.
- Menyusui bayi sekitar 10-15 menit ditambah dengan pompa ASI 15-20 menit setelah menyusui.
- JIka bayi dalam keadaan malnutrisi, berikan PASI (pengganti ASI) selama menunggu produksi ASI cukup.
- Kasus bayi usia 6-12 bulan mengalami pertumbuhan melambat.
Pada fase ini harus dievaluasi manajemen laktasi dan manajemen MPASI.
Manajemen laktasi dapat melihat no.7. Kemudian evaluasi apakah manajemen MPASI sudah baik?
MPASI setidaknya diberikan 3-4x sehari dengan kualitas dominan protein hewani. MPASI usia 6-9 bulan memiliki tekstur yang lembut, lumat namun tidak encer. Porsi MPASI sekitar 80-120 ml.
- Evaluasi juga bagaimana “moment” pemberian MPASI, apakah bayi diberikan makan saat kenyang (setelah menyusu) sehingga bayi cenderung menolak makan? Atau kurang variasi menu sehingga bosan.
- Kasus bayi usia 12-24 bulan dan kenaikan berat badan melambat (kurva pertumbuhan melandai atau tidak naik)
Saat fase ini, evaluasi apakah anak masih ASI? Di usia ini, pemberian ASI harus dibatasi sehingga asupan nutrisi dominan didapatkan dari makanan padat.
Evaluasi juga manajemen nutrisi misalnya apakah kualitas kurang baik (kurang protein hewani?), apakah frekuensi dan jumlah tidak cukup? (porsi dapat mencapai 1/3 porsi dewasa), apakah tekstur masih lunak dan ecer sehingga porsi banyak namun kurang padat.
Sangat jarang gangguan pertumbuhan disebabkan oleh penyakit,oleh karena itu evaluasi dahulu manajemen nutrisinya.
- Bagaimana menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur?
Pertumbuhan bayi prematur dipantau menggunakan kurva Fenton sampai usia koreksi 10 minggu, kemudian pindah ke kurva WHO. Sedangkan perkembangan (verbal, motoric halus dan kasar) menggunakan usia koreksi sampai usia 2 tahun, lalu dianggap sama dengan anak lain yang seusianya.
- Pertumbuhan BB melambat dan bahkan cenderung tidak naik, apakah stunting?
BUKAN, stunting adalah ukuran tinggi badan yaitu pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Stunting disebabkan oleh malnutrisi yang berlangsung lama, oleh karena itu berat badan yang tidak naik merupakan awal menuju kepada stunting, ayo segera diperbaiki.
- Pemberian besi pada anak-anak dan remaja sebaiknya bagaimana?
Remaja putri (terutama yang sudah haid) dianjurkan mengkonsumsi suplemen besi tiap minggu. Pada anak di atas 1 tahun, dianjurkan pemeriksaan zat besi darah sebelum memutuskan pemberian suplemen zat besi. Pemeriksaan zat besi meliputi darah lengkap, serum besi, TIBC dan ferritin.
- Bagaimana pemberian zat besi pada bayi di bawah 12 bulan?
Pada bayi dengan ASI eksklusif dianjurkan pemberian zat besi usia 4-6 bulan (tanpa pemeriksaan lab terlebih darhulu), untuk bayi prematur diberikan zat besi sejak usia 1 bulan, lalu setelah usia 6 bulan dianjurkan mendapatkan asupan tinggi zat besi dari MPASI (tinggi protein hewani).
- Bayi menyusui 30-40 menit, bagaimana tips supaya bayi kenyang 10-15 menit?
Tingkatkan produksi ASI dengan memompa payudara salaam 15-20 menit setelah menyusu, dan berikan ASI perah kepada bayi setelah menyusu.
- Aturan MPASI sangat keliru misalnya banyak karbo, gorengan, terlalu banyak sufor, namun berat badan naik bagus dan kurva pertumbuhan baik, apakah ini berbahaya?
Kurva berat badan merupakan indikator gizi, namun perlu diingat gizi yang seimbang sangat mendukung perkembangan otak dan mencegah penyakit-penyakit di usia lanjut. Jadi, gizi bukan sekkedar berat badan namun KUALITAS makanan.
Misalnya apakah baik jika anak gendut namun kebanyakan karbohidrat? Tentu tidak baik karena hal tersebut meningkatkan risiko diabetes di kemudian hari.
Apakah aman jika berat badan cukup namun kurang protein/ kebanyakan susu? Tentu tidak aman karena hal tersebut bisa menyebabkan defisiensi besi, yang berakibat menurunnya daya imunitas dan kecerdasan.
- Anak gagal tumbuh sebelum usia 6 bulan, dan dianjurkan pemberian sufor, bagaimana manajemen sufor?
Saat anak gagal tumbuh di periode ASI (0-6 bulan), lakukanlah 2 hal yaitu: cukupkan gizinya dengan PASI (pengganti ASI) dan lakukan relaktasi (mengembalikan/meningkatkan produksi ASI).
PASI (sufor) dapat diberikan seperti memberikan ASI perah yaitu perporsi sekitar 20 mlx berat badan dan setiap 8-12x sehari.
Jangan lupa merangsang produksi ASI sehingga nantinya, kebutuhan PASI akan menurun seiring dengan bertambahnya produksi ASI.
- Ibu hamil defisiensi besi, bagaimana mengatasinya?
Pencegahan anemia pada ibu hamil harus dilakukan sebelum hamil. Jika anemia sudah terjadi saat hamil maka kondisi ini sudah terlambat, sehingga harus diatasi segera, pada umumnya dokter kandungan akan memberikan suplemen besi tergantung pada derajat keparahan defisiensinya (dapat berupa infus zat besi, suplemen minum). Namun perlu diingat, penyebab utama defisiensi besi adalah asupan besi yang kurang sehingga wajib mengubah pola makan sehingga tidak terulang di saat fase menyusui.
Kesimpulan:
- Stunting BUKAN hanya terjadi pada orang miskin.
- Perbaiki asupan nutrisi dan lengkapi imunisasi.
- Perhatikan kesehatan remaja, tangani anemia.
- Stunting dan COVID -19: stunting membuat imun turun, angka kematian lebih tinggi dari yang tidak stunting.
- Hati-hati kerilumologi stunting dan nutrisi. Jangan percaya testimoni, cerdas membedakan mitos.
- Lakukan perencanaan keluarga yang MATANG. (Win)