(cleniderm)
Indikasi : asma kronik yang tidak terkontrol dengan pemberian obat-obat agonis beta2.
Perhatian : Tuberkulosis aktif, pemberian sistemik mungkin diperlukan jika ada hambatan saluran nafas karena lendir atau saluran nafas yang menyempit, tidak digunakan untuk melegakan serangan akut, pantau ketat pertumbuhan tinggi pada anak yang mendapatkan terapi dalam jangka waktu yang lama.
Dosis :
Asma kronik:
– Dosis standar:
- Dewasa : 200 microgram 2 kali sehari atau 100 microgram 3-4 kali sehari.
- Anak : 50-100 microgram 2-4 kali sehari atau 100-200 microgram 2 kai sehari.
– Dosis tinggi :
- Dewasa : 500 microgram 2 kali sehari (4 kali sehari jika perlu) atau 250 microgram 4 kali sehari.
- Anak : tidak direkomendasikan
Sediaan :
Inhalasi :
– 50 microgram per dosis
– 250 microgram per dosis
Efek Samping : candidosis mulut (infeksi jamur), batuk, gangguan suara (dalam dosis tinggi), penekanan produksi hormone adrenal, retardasi mental pada anak, terganggunya pertumbuhan tulang, glaucoma (peninggian tekanan bola mata), katarak (pada dosis tinggi), penyempitan bronkus. Sangat jarang : urtikaria, ruam, gelisah, gangguan tidur, gangguan perilaku.
Catatan : candidosis bisa dicegah dengan berkumur setelah inhalasi atau menggunakan “spacer”
Interaksi obat : lihat tabel interaksi obat kortikosteroid