Pendahuluan
Demam dengue adalah penyakit yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Aedes, biasa ditemukan di daerah tropis contohnya Indonesia. Demam dengue ringan bergejala demam tinggi, ruam kulit, nyeri di persendian dan otot. Sedangkan demam dengue berat atau severe dengue dapat menyebabkan perdarahan, syok hingga kematian. Menurut data CDC, setiap tahun ada sekitar 400 juta orang yang terinfeksi dengue, 100 juta diantaranya sakit demam dengue dan bergejala, dan 22 ribu orang meninggal karena demam dengue berat.
Kenapa kita bisa sakit demam dengue?
Penyebab penyakit demam dengue BUKAN nyamuk Aedes aegypti melainkan virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes. Sampai saat ini sudah ditemukan 4 serotipe virus dengue yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4. Virus masuk ke dalam tubuh nyamuk Aedes ketika menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, kemudian berduplikasi didalam usus nyamuk Aedes sekitar 8 sampai 12 hari sampai menjadi infeksius. Setelah itu nyamuk tersebut dapat menularkan virus dengue ketika menggigit manusia sepanjang sisa hidupnya.
Apa yang terjadi kalau kita terinfeksi virus dengue?
Perlu diingat, tidak semua orang yang terinfeksi virus dengue akan bergejala. Hanya 1 dari 4 orang yang terinfeksi akan sakit demam dengue. Penyakit dengue memiliki klinis yang bervariasi, oleh karena itu WHO membagi infeksi dengue menjadi:
- Dengue tanpa warning signs
- Dengue dengan warning signs
- Severe dengue / dengue berat
Gejala demam dengue biasanya akan muncul 4 – 7 hari setelah terinfeksi dari gigitan nyamuk. Demam dengue dapat dicurigai bila ada demam tinggi bersamaan dengan dua dari gejala dibawah ini:
- Nyeri kepala hebat
- Nyeri retro-orbital (dibelakang bola mata)
- Nyeri persendian dan otot
- Mual, muntah
- Pembesaran kelenjar
- Ruam kulit
Demam dengue dengan warning signs:
- Nyeri perut hebat
- Muntah persisten
- Klinis terdapat akumulasi cairan
- Nafas cepat
- Perdarahan gusi atau mimisan
- Muntah darah
- Letargi, gelisah
Sedangkan dengue berat ditandai dengan adanya salah satu kriteria:
- Kebocoran plasma berat dengan syok dan/atau akumulasi cairan disertai distres pernafasan
- Perdarahan hebat
- Kerusakan organ berat
Perlu diingat bahwa perdarahan dengue dapat terjadi diseluruh tubuh, dikarenakan turunnya kadar trombosit dalam darah (trombositopenia). Beberapa manifestasi perdarahan seperti ruam kulit, mimisan, gusi berdarah dapat teridentifikasi dengan cepat. Namun yang membahayakan adalah dapat terjadinya perdarahan internal seperti perdarahan usus, lambung maupun paru. Perdarahan yang tidak terlihat seperti itulah yang berbahaya karena biasanya tidak tertangani dengan cepat dan volume perdarahan bisa lebih banyak.
Saat terinfeksi pertama kali, bisa saja terjadi dengue tanpa gejala atau demam dengue. Setelah itu, risiko untuk terjadi demam dengue berat akan lebih tinggi apabila terinfeksi virus dengue untuk ke dua, ke tiga atau ke empat kalinya.
Apa bedanya demam dengue dan demam dengue berat / severe dengue?
Perbedaan utama dari dengue dan demam dengue berat adalah Hemokonsentrasi. Pada demam dengue berat terjadi kebocoran plasma darah, yang menyebabkan adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah dan darah menjadi kental (hematokrit meningkat/hemokonsentrasi).
-
Turunnya trombosit dalam darah akan mengganggu fungsi dari trombosit yaitu pembekuan darah, sehingga bisa terjadinya perdarahan. Kebocoran plasma ke jaringan juga menyebabkan timbulnya petekhie / bintik-bintik merah di kulit.
-
Darah menjadi kental (hematokrit meningkat), apabila tidak diberi terapi cairan yang memadahi akan menyebabkan syok hingga kematian
Fase klinis demam dengue
Berdasarkan manifestasi klinisnya demam dengue dibagi menjadi 3 fase yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan.
-
Fase demam ditandai dengan demam mendadak tinggi, terus menerus, disertai nyeri kepala, nyeri persendian dan otot, kemerahan pada kulih terutama wajah (flushing). Bisa juga terdapat mual, muntah dan penurunan nafsu makan. Pada fase ini sulit dibedakan infeksi demam dengue, demam dengue berat, maupun dengan infeksi virus lainnya. Pada pemeriksaan laboratorium juga sering kali masih dalam batas normal.
-
Fase kritis biasanya terjadi pada hari ke 4 – 6 dari pertama demam, pada fase inilah terjadi kebocoran plasma sehingga terjadi gejala perdarahan seperti yg disebutkan diatas. Bila tidak mendapat cairan yang memadahi, dapat terjadi kondisi syok yang bergejala badan dingin (terutama tangan dan kaki), lemas, bahkan penurunan kesadaran. Di fase ini suhu pasien akan menurun (dibawah 38oc), yang menyebabkan sering terjadinya kesalahan dan dikira “sudah sembuh”, padahal kondisi sedang kritis. Pada pemeriksaan laboratorium akan ditemukan penurunan trombosit dan juga peningkatan hematokrit (menandakan darah lebih kental)
-
Fase pemulihan biasanya berlangsung dalam 48-72 jam, ditandai dengan membaiknya keadaan umum dan perbaikan nafsu makan.
Apa yang harus dilakukan dirumah?
-
Bila anak anda demam dirumah, monitor keadaan dan suhu. Karena pada fase demam sulit dibedakan antara demam dengue, demam dengue berat maupun infeksi virus lainnya. Demam dapat dikurangi dengan dilakukan kompres air dingin.
-
Dapat diberikan antipiretik untuk mengurangi nyeri dan demam tinggi sehingga anak anda lebih nyaman contohnya paracetamol.
-
Hindari obat-obatan NSAID (Non Steroidal Anti inflammatory Drugs) seperti ibuprofen dan aspirin, karena berefek mengencerkan darah dan dapat meningkatkan risiko perdarahan. Pemberian obat tersebut dapat membuat prognosis menjadi lebih buruk.
-
Mengembalikan cairan tubuh dengan banyak minum. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa demam dengue berat dapat menyebabkan darah menjadi kental dan menimbulkan syok apabila tidak terhidrasi dengan baik.
-
Bila terdapat gejala demam dengue (seperti yang dijelaskan diatas) apalagi terdapat warning sign, segeralah bawa anak anda ke rumah sakit.
Bagaimana pencegahan demam dengue?
Salah satu vaksin demam dengue, yaitu Dengvaxia, dapat diberikan pada anak usia 9 tahun hingga 16 tahun. Vaksin dengue ini dapat mengurangi risiko terkena demam dengue sebanyak sekitar 50%. Vaksin tidak disarankan diberikan pada anak dibawah usia 9 tahun, karena dari penelitian ditemukan adanya peningkatan risiko terjadinya demam dengue berat dalam waktu 2 tahun setelah diberikan vaksin. WHO menekankan bahwa vaksin tidaklah efektif untuk mengurangi angka kejadian infeksi dengue, cara terbaik adalah dengan mencegah penularan yaitu gigitan nyamuk Aedes.
Nyamuk ini biasa hidup di sekitar perumahan atau tempat umum, suka beristirahat di tempat yang agak gelap seperti pada baju atau kain yang bergantungan di balik pintu, atau beristirahat di kolong meja. Jarak terbangnya sekitar 100–200 meter dan senang meletakkan telurnya pada tempat penampungan air bersih yang tidak berhubungan langsung dengan tanah seperti vas bunga, tempat minum burung, ban bekas kaleng bekas gelas plastik bekas tempat minuman, atau batok kelapa yang didalamnya terisi genangan air hujan.
Cara mencegah penularan melalui gigitan nyamuk Aedes:
-
Membuang tempat nyamuk menaruh telur
-
-
Membersihkan bak mandi atau penampungan air minimal seminggu 1x
-
Menutup rapat bak mandi atau penampungan air
-
Mengubur ataupun mendaur ulang barang bekas
-
-
Mengontrol larva dan pupa
-
-
Menggunakan larvasida pada bak mandi, penampungan air atau kolam yang sulit dibersihkan
-
-
Membunuh nyamuk dewasa
-
-
Menggunakan obat nyamuk / insektisida spray terutama ditempat nyamuk suka beristirahat (tempat agak gelap seperti baju atau kain yang bergantung ataupun di bawah meja)
-
Fogging
-
-
Mencegah gigitan nyamuk
-
-
Menggunakan kelambu saat tidur.
-
Menggunakan lotion atau krim anti nyamuk.
-
Menggunakan pakaian lengan panjang atau tertutup. (Adit)
-
Sumber:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
https://www.cdc.gov/dengue/index.html
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dengue-fever/symptoms-causes/syc-20353078
http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memahami-demam-berdarah-dengue
http://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus
Klasifikasi dan Tatalaksana Infeksi Dengue IDAI 2019