gambar:beautynesia

Sakit perut merupakan sakit atau keram yang dirasakan di sekitar perut. Anak-anak sering mengeluhkan perutnya sakit dan menjadi salah satu alasan anak dibawa ke dokter. Kebanyakan sakit perut pada anak tidak parah dan anak dapat sembuh dengan sendirinya.

Sakit perut bisa terjadi secara tiba-tiba maupun perlahan, bisa terjadi terus menerus maupun hilang timbul, bisa akut (terjadi sebentar) maupun kronik (terjadi berminggu-minggu bahkan hingga bertahun-tahun). Saat sakit perut, anak-anak sering mengeluhkan gejala lain seperti muntah, diare, atau demam.

Apa penyebab anak sakit perut?

Banyak hal yang dapat menyebabkan sakit perut pada anak. Secara umum, dapat terbagi menjadi surgical dan non-surgical.

Surgical (dibutuhkan tindakan operasi):

  • Radang usus buntu/apendisitis [pada beberapa kasus, dapat tidak dilakukan tindakan operasi]
  • Bowel obstruction (sumbatan pada usus)

Non-surgical (tidak dibutuhkan tindakan operasi):

  • Infeksi (contoh: diare muntah, infeksi saluran kemih)
  • Masalah pada usus (contoh: sembelit)
  • Berhubungan dengan makanan (contoh: terlalu banyak makan, kercunan makanan)
  • Stress
  • Nyeri saat menstruasi (pada anak perempuan terkadang mengalami sakit perut saat menstruasi)
  • Kadang tidak ada penyebab sakit perut yang dapat diidentifikasi (sakit perut “tidak spesifik”)

Sakit perut non spesifik merupakan sakit perut yang tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 10-15% anak mengalami sakit perut ini secara berulang dan disebut dengan sakit perut fungsional (normal). Sakit perut fungsional didiagnosis bila sudah melakukan serangkaian pemeriksaan namun hasilnya normal.

Sakit perut pada anak tidak mudah untuk didiagnosis. Kebanyakan penyebabnya tidak diketahui dan perlu memperhatikan gejala penyerta lain. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat diminta oleh dokter antara lain pemeriksaan darah, urin, tinja, Rontgen perut, dan ultrasonografi perut. Orangtua dapat melakukan observasi mengenai:

  1. Derajat nyeri
  2. Waktu kapan nyeri muncul/hilang
  3. Nyeri hilang dengan antinyeri/tanpa obat
  4. Nyeri dipengaruhi makanan tertentu misalnya pada kasus alergi susu sapi
  5. Pola buang air besar dan kecil.
  6. Faktor psikologis, terlebih anak yang sudah bersekolah, seperti hubungan dengan teman/guru/orangtua dan prestasi belajar.

Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi sakit perut pada anak?

  • Berikan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi
  • Jika anak lapar, biarkan mereka makan apa yang ingin mereka makan atau tawarkan makanan yang lembut seperti nasi, pisang atau roti.
  • Bantu anak untuk buang air besar. Terkadang buang air besar dapat mengurangi rasa sakit
  • Usap perut anak atau alihkan anak dari rasa sakit seperti membaca buku dan bermain

Kapan anak harus dibawa ke dokter?

Segera bawa ke dokter saat anak mengalami:

  • Sakit perut yang amat sangat (sampai tidak ingin banyak bergerak karena sakit)
  • Demam (suhu lebih dari 38.5º)
  • Bab/muntah berdarah
  • Mual dan muntah yang berkelanjutan lebih dari 24 jam atau saat muntah berwarna hijau
  • Kulit menjadi kuning
  • Nyeri yang amat sangat saat di tekan pada perut
  • Bengkak pada perut
  • Bengkak pada selangkangan
  • Nyeri saat buang air kecil (Sofi&Fx)

Sumber:

http://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Abdominal_pain/

https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Abdominal-Pain-in-Children.aspx

http://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Abdominal_Pain_Flowchart/

http://www.mayoclinic.org/symptoms/abdominal-pain/basics/definition/sym-20050728

Share artikel ini: