Prednisolone

Golongan Sediaan Penyakit/indikasi Alasan penggunaan
Antialergi dan obat untuk anafilaksis Tablet: 5 mg; 25 mg Penekanan peradangan pada gangguan alergi
Hormone dan antihormon Bersamaan dengan obat antineoplastik untuk leukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin dan non-hodgkin
Anti peradangan Tetes mata : 0.5% (sodium phosphate0 Pengobatan jangka pendek peradangan pada mata

Prednisolone mewakili kortikosteroid. Beragai obat lainnya dapat sebagai alternatif

Indikasi:

Penekanan jangka pendek peradangan pada gangguan alergi;  dengan obat antineoplastik untuk leukemia limfositik akut dan kronik, limfoma Hodgkin dan non-hodgkin; pengobatan jangka pendek peradangan di mata

Kontraindikasi :

Infeksi sistemik, bakteri, jamur dan virus yang tidak diobati; pemberian vaksin hidup; mata merah yang disebabkan keratitis herpetic yang tidak terdiagnosis; glaukoma

Perhatian :

Meningkatkan kekerapan dan beratnya infeksi; aktivasi atau eksaserbasi dari tuberculosis, amubiasis, strongilodiasis; risiko cacar air yang berat pada pasien tanpa kekebalan terhadap cacar air 9mungkin diperlukan immunoglobulin cacar air); hindari paparan terhadap campak; diabetes mellitus; ulkus peptikum; hipertensi; perforasi kornea

(untuk pengobatan  keganasan-jangka panjang)Pemantauan berat badan, tekanan darah, keseimbangan cairan dan elektrolit dan gula darah selama pengobatan; supresi adrenal selama dan beberapa bulan setelah penghentian obat, infeksi atau pembedahan dapat meningkatkan dosis kortikosteroid; hipertensi, riwayat serangan jantung, gagaljantung kongestif; lansia; anak-anak dan remaja (penghambatan pertumbuhan kemungkinan reversible); gangguan ginjal; gangguan hati; diabetes mellitus; osteoporosis; glaucoma, perforasi kornea; psikosis berat, epilepsy; psoriasis; ulkus peptikum; hipotiroid; riwayat miopati steroid; kehamilan; menyusui

(MATA) katarak; penipisan kornea, infeksi konjungtiva atau kornea; hentikan pengobatan jika tidak ada kemajuan dalam 7 hari; risiko supresi adrenal setelah penggunaan jangka lama pada bayi.

CATATAN pemakaian untuk mata hanya di bawah pengawasan spesialis mata

Kehamilan dan meyusui :

Kehamilan :

  • Manfaat pada asma lebih besar daripada risikonya; risiko pertumbuhan janin terhambat pada pengobatan sistemik berulang atau jangka panjang (corticosteroid cover required by mother during labour)

Menyusui :

  • Efek sistemik pada bayi tidak sering terjadi pada dosis prednisolone ibu samapi 40 mg sehari; pantau fungsi adrenal bayi pada dosis tinggi- jumlah obat inhalasi pada ASI mungkin terlalu kecil untuk berbahaya

Interaksi :

ACE inhibitor, penyekat adrenergic, penyekat alpha Kortikosteroid mengantagonis efek hipotensi dari ACE inhibitor, penyekat adrenergic, penyekat alfa
Analgesik Meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna dan perlukaan (ulserasi) saat kortikosteroid diberikan bersamaan dengan NSAID (non steroidal anti-inflammatory drugs), aspirin; kortikosteorid menurunkan kadar saisilat dalam darah
Angiotensin II reseptor antagonis Kortikosteroid melawan efek hipotensi dari angiotansin II reseptor antagonis
Antasid Penyerapan deflazort dikurangi oleh antasid
Antibakterial Kadar metilprednisolon di darah mungkin ditingkatkan oleh klaritromisin; metabolism kortikosteroid mungkin dihambat oleh eritromisin; metabolism metalprednisolon dihambat oleh eritromisin;kortikosteroid mungkin menurunkan kadar isoniazid dalam darah; rifamicin meningkatkan metabolism kortikosteroid sehingga efeknya berkurang
Antikoagulan Kortikosteroid dapat meningkatkan atau menurunkan efek antikoagulasi dari koumarin (kortikosteroid dosis tinggi meningkatkan efek antikoagulasi)
Antidiabetik Kortikosteroid melawan efek hipoglikemik dari antidiabetes
Antiepilepsi Carbamazepin, fenitoin, primidone meningkatkan metabolism kortikosteroid sehingga menurunkan efeknya
Antijamur Metabolism kortikosteroid mungkin dihambat oleh itrakonazol dan ketokonazol; konsentrasi bahan aktif ciclesonide dalam darah ditingkatkan oleh ketokonazole; kadar mometason inhalasi dalam darah ditingkatkan oleh ketokonazole; kadar budesonide oral dan inhalasi dalam darah ditingkatkan oleh ketokonazole; metabolisme metilprednisolon dihambat oleh ketokonazole; risiko hipoklaemia meningkat saat kortikosteroid diberikan bersamaan dengan amphotericin- hindari penggunaan bersamaan kecuali kortikosteroid diperlukan untuk mengontrol reaksi; kadar budesonide inhalasi dalam darah ditingkatkan oleh itrakonazole; metabolism metilprednisolon mungkin dihambat oleh itrakonazole; deksametason mungkin menurunkan kadar caspofungin dalam darah sehingga pertimbangkan untuk meningkatkan dosis caspofungin
Antiviral Dexametason mungkin menurunkan kadar indinavir, lopinavir, saquinavir dalam darah; kadar kortikosteroid, dexametason dan prednisolone mungkin ditingkatkan oleh ritonavir; kadar budesonide dan flutikason intranasal dan inhalasi dalam darah ditingkatkan oleh ritonavir
Barbiturate Barbiturate meningkatkan metabolism kortikosteroid sehingga menurunkan efeknya
Penyekat beta (beta blocker) Kortikosteroid melawan efek hipotensif penyekat beta
Garam kalsium Kortikosteroid menurunkan penyerapan garam kalsium
Penyekat kanal kalsium (kalsium channel blocker) Kortikosteroid melawan efek hipotensif penyekat kanal kalsium
Glikosida jantung Meningkatkan risiko hipokalemia saat kortikosteroid diberikan bersama glikosida jantung
Siklosporin Metilprednisolon dosis tinggi meningkatkan kadar siklosporin dalam darah (meningkatkan risiko kejang); kadar prednisolone dalam darah ditingkatkan oleh siklosporin
Klonidin Kortikosteroid melawan efek hipotensif klonidin
Sitotoksik Meningkatkan risiko kerusakan darah saat kortikosteroid deberikan bersamaan dengan metotreksat
Diazoxide Kortikosteroid melawan efek hipotensif dari diazoxide
Diuretik Kortikosteroid melawan efek dieresis dari diuretik; risiko hipokalemia meningkat saat kortikosteroid diberikan dengan asetazolamid, diuretik loop, atau tiazid dan golongannya
Metildopa Kortikosteroid melawan efek hipotensif dari metildopa
Mifepristone Efek kortikosteroid (termasuk kortikosteroid inhalasi) dapat berkurang untuk 3-4 hari setelah mifepristone
Moxonidine Kortikosteroid melawan efek hipotensi dari moconidine
Pelemas otot Kortikosteroid mungkin melawan efek pankuronium dan vekuronium
Nitrat Kortikosteroid melawan efek hipotensi dari nitrat
Estrogen Kadar kortikosteroid dalam darah meningkat oleh kontrasepsi yang mengandung estrogen
Sodium benzoate Kortikosteroid mungkin menurunkan efek sodium benzoate
Sodium phenylbutyrate Kortikosteroid mungkin menurunkan efek sodium phenylbutirate
Somatropin Kortikosteorid dapat menghambat efek pertumbuhan dari somatropin
Simpatomimetik Metaboisme dexametason ditingkatkan oleh efedrin
Simpatomimetik, beta 2 Meningkatkan risiko hipokalemia saat kortikosteroid diberikan dengan simpatomimetik beta 2 dosis tinggi
Teofilin Meningkatkan risiko hipokalemia saat kortikosteroid diberikan bersama teofilin
Vaksin Kortikosteroid dosis tinggi mengganggu respon imun terhadap vaksin, hindari pemebrina bersamaan dengan vaksin hidup
Antihipertensi vasodilator Kortikosteroid melawan efek hipotensi hydralazin, minoxidil, dan sodium nitroprusside

Dosis :

Alergi (jangka pendek), per oral, DEWASA dan ANAK, dosis awal 10-20 mg sehari sebagai dosis tunggal pada pagi hari ( pada alergi berat dapat menjadi 60 mg sehari 5-10 hari)

Leukemia dan limfoma, per oral, DEWASA dosis awal 100 mg sehari, kemudian secara bertahap diturunkan jika mungkin menjadi 20-40mg sehari; ANAK sampai 1 tahun, dosis awal sampai 25 mg, kemudian 5-10 mg; 2-7 tahun, dosis awal sampai 50 mg, kemudian 10-20 mg; 8-12 tahun, sampai 75 mg, kemudian 15-30 mg

Peradangan pada mata, tetes pada mata, DEWASA dan ANAK 1 tetes setiap 1-2 jam, menurunkan frekuensi pemberian saat peradangan terkontrol

Cara pelarutan dan pemberian :

Efek yang tidak diinginkan :

Jangka pendek-mual, dyspepsia, malaise, cegukan; reaksi hipersensitifitas termasuk anafilaksis

Jangka panjang-efek pada saluran cerna termasuk dyspepsia, ulkus esophagus, terbentuknya atau perberatan dari ulkus peptikum, distensi abdomen, pancreatitis akut; peningkatan nafsu makan dan berat badan; penekanan adrenal dengan dosis tinggi, mengakibatkan gejala menyerupai cushing (muka bulan, jerawat, memar, selulit perut, obesitas sentral, kehilangan otot); ketidakteraturan siklus menstruasi dan amenorea; hipertensi; osteoporosis, degnan akibat patah tulang panjang dan tulang belakang; osteonekronis avascular; efek pada mata termasuk glaucoma, katarak subkapsular, eksaserbasi infeksi jamur atau virus pada mata; diabetes mellitus; tromboemboli; perlambatan penyembuhan jaringan tubuh; miopati, kelemahan otot tangan dan kaki; depresi, psikosis, epilepsy; peningkatan tekanan intrakranmial; reaksi hipersensitifitas

Mata-infeksi mata sekunder; gangguan penyembuhan kornea (akibat oenipisan kornea), kerusakan saraf optic, katarak, glaucoma, midriasis, ptosis, keratitis pungtata epithelial, reaksi hipersensitif lambat termasuk rasa terbakar atau tertusuk

http://apps.who.int/emlib/Medicines.aspx?Language=EN

British National Formulary ed.57 March 2009

(YSK)

Share artikel ini: