Demam merupakan alasan tersering membawa anak berkunjung ke dokter. Banyak orang tua panik dan ingin cepat-cepat menurunkan demam, seakan-akan kalau demam turun semua masalah selesai.  Pembahasan tuntas mengenai demam dapat dilihat  dalam artikel “Memahami demam”.

Berbagai jenis obat demam (penurun panas) beredar di pasaran. Cara pemberian obat demam juga bermacam-macam seperti  diminum, disuntik, atau dimasukan ke dalam anus. Sebenarnya bagaimana penggunaan obat demam yang bijaksana itu?

Beberapa hal prinsip yang harus diketahui mengenai penggunaan obat penurun panas adalah:

–          Tujuan pemberian obat penurun panas adalah untuk membuat anak lebih nyaman bukan untuk menormalkan suhu.

–          Obat penurun panas bukan digunakan sebagai pencegahan kejang demam

–          Jangan gunakan obat penurun panas kombinasi (penggunaan dua atau lebih obat demam, baik bersamaan maupun bergantian). Penggunaan obat demam lebih dari satu jenis obat tidak efektif, malah meningkatkan risiko efek samping.

–          Hal utama saat anak demam adalah mencari penyebabnya bukan menurunkan demamnya.

Seberapa menguntungkan obat demam itu?

–          Pemberian obat demam dapat menenangkan orang tua.

Orang tua sering panik saat anak demam. Pemberian obat demam itu sendiri tidak menyembuhkan penyakit namun pada sat demam turun, orang tua merasa lebih senang dan tenang.

–          Pemberian obat demam dapat menyamankan anak.

Saat anak demam, anak cenderung lesu, tidak bergairah, rewel dan tidak napsu makan. Pemberian obat demam dapat membuat anak lebih nyaman. Obat demam juga dapat mengatasi nyeri kepala dan nyeri otot sehingga penderitaan anak berkurang.

–          Demam bukanlah penyakit.

Demam sendiri tidak berbahaya. Demam diatur oleh tubuh untuk memerangi penyakit. Kematian yang terjadi pada anak demam bukan disebabkan oleh demam melainkan penyakit dasarnya. Misalnya seorang anak demam dan infeksi otak kemudian meninggal, maka penyebab meninggalnya anak tersebut adalah infeksi otak bukan demamnya. Demam setinggi apapun pada batuk pilek misalnya tidak berbahaya karena penyakit dasar penyebab demam bukan penyakit yang mengancam nyawa.

–          Demam membantu tubuh melawan penyakit.

Pada suhu tinggi, zat-zat dalam tubuh yang membantu memerangi penyakit dapat bekerja lebih cepat, selain itu perkembangbiakan kuman ditekan pada suhu tinggi.  Oleh karena jangan memberikan obat demam pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Suhu dianggap tinggi jika di atas 38,5oC

Kapan obat demam digunakan?

Obat demam sebaiknya digunakan saat:

–          Demam yang menyebabkan anak rewel, tidak nyaman, kesakitan.

–          Pasien dengan brokiolitis. Demam pada bronkiolitis tidak menunjukkan keuntungan.

–          Pasien dengan cadangan energi yang sedikit. Pasien dengan penyakit jantung, penyakit paru, pasien luka bakar, demam berkepanjangan, bayi muda, pasca operasi, atau gizi buruk memerlukan energi lebih banyak untuk penyembuhan penyakitnya. Demam dapat meningkatkan metabolisme dan membutuhkan energi lebih banyak. Pada kondisi ini, sangat dianjurkan untuk menormalkan suhu tubuh dengan pemberian obat demam.

–          Demam tinggi di atas 40oC

Demam yang terlalu tinggi membuat anak tidak nyaman. Demam memang menguntungkan untuk membantu melawan penyakit namun keuntungannya tidak sesuai dengan hukum matematika, demam yang di atas 40oC tidak terbukti semakin bermanfaat.

Obat demam sebaiknya tidak digunakan saat deman tidak terlalu tinggi dan anak masih dapat mengatasi keadaan demam (makan dan minum dengan baik, beristirahat dengan tenang).

Bagaimana memberikan obat demam pada anak?

–          Diminum (peroral)

Pemberian obat demam dengan cara diminum baik dalam bentuk syrup maupun tablet merupakan cara pemberian obat paling aman.

–          Dimasukan melalui anus (suppositoria)

Pemberian melalui anus dilakukan apabila anak tidak mampu minum seperti penurunan kesadaran atau muntah hebat. Anggapan bahwa demam yang tinggi harus diberikan obat melalui anus adalah keliru.Pemberian obat demam melalui anus memiliki efektivitas yang sama dengan melalui minum. Cepat atau tidaknya menurunkan demam bervariasi dan tergantung dari penyerapan obat oleh saluran cerna.  Pada pasien yang masih bisa minum, pemberian obat melalui anus justru tidak menguntungkan selain cara pemberiannya yang tidak nyaman untuk anak, obat-obatan dalam bentuk suppositoria memiliki harga yang lebih mahal.

–          Disuntik

Pemberian obat demam melalui suntikan atau infus pada umumnya bukan bertujuan untuk menurunkan demam, namun mengambil manfaat antinyeri dari obat demam tersebut. Obat penurun panas bekerja pada jalur yang bermanfaat juga dalam meredakan nyeri. Obat-obatan penurun panas yang diberikan dengan cara injeksi atau infus ditunjukkan bagi pasien-pasien  nyeri pasca tindakan operasi. (WIN)

Share artikel ini: