Menyusui Selama Keadaan Gawat Darurat
Q. Bagaimana menyusui menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit selama keadaan gawat darurat?
A. Menyusui melindungi bayi dari resiko terkena persediaan air yang terkontaminasi. Menyusui juga memberikan perlindungan terhadap ISPA dan diare, penyakit-penyakit yang bisa berakibat fatal pada lingkungan yang terkena bencana alam. Hal ini sangatlah penting di saat tidak tersedia listrik, air dan layanan lain.
Lawrence M. Gartner, M.D, pimpinan dari Bagian Menyusui di American Academy of Pediatrics dan Health Advisory Council Member of La Leche League International (LLLI) menyatakan: “ ASI adalah sumber berharga yang tidak hanya dapat melindungi bayi yang masih lemah dari penyakit, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan psikologis dan rasa nyaman di saat-saat yang penuh ketegangan. ASI mengurangi rasa sakit dan meningkatkan penyembuhan yang lebih cepat terhadap luka-luka dan infeksi.”
Seperti yang telah ditunjukkan pada bencana alam baru-baru ini, kemampuan untuk mengangkut simpanan air, makanan, dan kebutuhan lain terus berkurang secara hebat selama dan sesudah bencana terjadi. ASI selalu tersedia dan memberikan semua gizi yang diperlukan oleh bayi. Bahkan, menurut American Academy of Pediatrics dan organisasi kesehatan lain di dunia, menyusui secara eksklusif, yaitu, menyusui tanpa mengenalkan makanan lain atau air adalah metode memberikan makanan pada bayi yang paling ideal untuk semua bayi selama 6 bulan pertama.
Di situasi yang luar biasa seperti tidak tersedianya makanan pendamping, banyak bayi yang hanya mengkonsumsi ASI secara eksklusif selama lebih dari 6 bulan.
Q. Bagaimana seorang ibu menyusui seorang bayi selama atau setelah situasi gawat darurat?
A. Dasar menyusui selama keadaan darurat adalah sama seperti di saat stabil. Terus menyusi ketika bayi kelihatan lapar akan menjaga ketersediaan ASI dan memberikan kenyamanan. Tindakan-tindakan yang menjaga agar seorang ibu selamat, mempunyai asupan gizi yang baik, dan bebas dari penyakit akan membantu menjaga bayi dan ketersediaan ASI-nya.
Bayi menyusui bukan hanya untuk mendapatkan makanan. Jika seorang bayi baru saja menyusui dan ingin menyusui lagi, hal itu adalah baik dan sangat dianjurkan. Hormon-hormon yang dikeluarkan ketika seorang ibu sedang menyusui memberikan kelegaan dari tekanan dan kegelisahan dan sangat menenangkan bagi ibu dan bayi. Hidup bayi-bayi dapat diselamatkan setiap hari oleh ibu yang menyusui mereka walau di saat bencana alam sekalipun.
Q. Bagaimana seorang ibu mulai menyusui apabila dia baru saja melahirkan?
A. Apabila masih dalam jangka waktu lima hari setelah kelahiran, seorang ibu bisa cepat mempunyai sediaan ASI yang penuh dengan cara segera menaruh bayi di dada ibu dan menyusui bayi setiap dua sampai tiga jam atau lebih sering. Bayi anda harus menyusui sekitar 10 sampai 12 kali dalam 24 jam. Menyusui secara sering menstimulasi produksi ASI. Sang ibu pun harus cukup minum untuk melepas rasa dahaganya.
Q. Bagaimana jika bayi sudah berumur lebih dari 5 hari dan belum disusui?
A. Ibu yang baru-baru ini tidak melahirkan, tetapi masih dalam jangka waktu 6 bulan setelah melahirkan, masih bisa melakukan relaktasi (menghasilkan susu kembali walaupun si ibu belum pernah menyusui bayi sebelumnya) dengan menaruh bayi ke dada, atau menghadapkan bayi ke dada, setiap dua jam. Mula-mula, si ibu mungkin hanya menghasilkan beberapa tetes per hari. Secara umum, semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari dada ibu dalam suatu hari, semakin banyak ASI yang akan dihasilkan di hari berikutnya. Setiap wanita mempunyai pengalaman pribadi yang berbeda-beda dengan berapa lama proses tersebut akan berlangsung. Pada bayi yang lebih muda, persediaan ASI akan meningkat lebih cepat. Akan tetapi, ada laporan yang menyatakan bahwa bayi yang berumur lebih tua dan anak berumur 1 tahun yang kembali menyusui. Satu-satunya cara untuk mengetahui berapa banyak ASI yang akan anda hasilkan adalah dengan cara mencoba menyusui.
Q. Bagaimana saya bisa berkata bahwa bayi saya mendapatkan cukup ASI?
A. Ketika bayi berumur seminggu, 5 popok sekali pakai atau 6-8 popok kain basah dalam 24 jam dan 3-5 kali BAB dengan warna keemasan per hari adalah tanda-tanda bahwa bayi anda mendapatkan cukup ASI. Kalau anda merasa tidak yakin, anda bisa memastikan dengan Konsultan Laktasi, dokter atau suster yang memiliki pengetahuan tentang manajemen menyusui.
Q. Bagaimana saya bisa membuat bayi saya mulai menyusu?
A.
× Duduk dengan nyaman (jangan membungkuk ke arah bayi)
× Sangga dada anda dengan ibu jari di atas dan jari-jari lain di bawah. Letakkan jari-jari anda dibelakang aerola (daerah hitam disekeliling puting). Anda mungkin harus menyangga dada anda selama proses menyusui, terutama di saat-saat pertama, atau kalau dada anda besar.
× Gendong kepala bayi anda di lekukan sikut atau sepanjang lengan sehingga hidung bayi anda sejajar dengan puting anda. Tarik kakinya kedalam dekat sisi anda. Gendong bayi anda dengan ketinggian yang sama dengan dada anda.
× Muka dan badan bayi anda harus dihadapkan ke arah anda
× Kelitik bibir bawah bayi dan tunggu sampai mulutnya terbuka lebar
× Pastikan bahwa bagian aerola anda tertarik ke mulut bayi
× Gendong bayi lebih dekat dengan anda ketika anda siap untuk melekatkan payudara untuk mulai menyusui
Q. Seperti apa tipikal saat menyusui?
A. Banyak ibu menyusui di salah satu payudara sampai bayi melambat dalam menghisap. Setelah itu mereka menarik dadanya secara lembut dengan memasukkan jari ke pinggir mulut bayi. Kemudian mereka mensedawakan bayi dan mengganti popoknya. Lalu bayi ditaruh di dada yang satunya sampai bayi selesai menyusui dan melepas dada ibu secara natural. Kadang-kadang bayi disusui secara bergantian, yang berarti menyusu secara bergantian di payudara yang satu dengan yang lain beberapa kali. Hal ini normal dan dianjurkan. Semakin banyak bayi menyusu, semain banyak ASI yang akan anda hasilkan.
Q. Apakah menyusui itu menyakitkan?
A. Seharusnya menyusui tidaklah sakit, meskipun puting anda mungkin terasa peka di hari-hari pertama. Dengan menggendong bayi anda secara benar dan memeriksa apakah bayi anda terlekat dengan cara yang benar untuk mencegah rasa sakit. Bibir bayi anda harus berada di aerola (daerah yang gelap disekeliling puting anda) dan berada di belakang puting.
Menyusui ketika dilakukan dengan benar tidaklah sakit. Kalau sakit, tarik bayi anda dari payudara dan cobalah lagi. Bayi anda mungkin tidak melekat dengan benar. Putuskan hisapan bayi dengan cara menaruh jari anda secara lembut di pinggir mulutnya.
Jika puting anda terasa sakit, tawarkan payudara yang paling terasa kurang sakit ke bayi anda. Hindari plastik dari puting anda. Selalu gunakan air tawar untuk membasuh payudara anda. Untuk saran lebih lanjut, periksakan ke spesialis laktasi.
Q. Bagaimana menyusui akan menguntungkan bayi anda setelah keadaan gawat darurat berakhir?
A. ASI dirancang untuk bayi manusia. Susu manusia memiliki sel-sel hidup yang dapat membantu melindungi bayi sekarang dan akan terus menerus menguntungkan bayi seumur hidupnya. Menyusui akan melindungi bayi dari penyakit kronis termasuk diabetes dan beberapa kanker, menghemat uang untuk keluarga, dan menyelamatkan nyawa dengan mencegah penyakit, dan bahkan mempunyai pengaruh melindungi terhadap gejala kematian bayi secara mendadak. Bayi-bayi yang menyusu mengembangkan kemampuan berbahasa yang lebih baik dan IQ yang lebih tinggi ketika mereka bertumbuh. Bayi menyusui sangatlah kecil kemungkinannya untuk menderita obesitas atau mempunyai asma ketika mereka bertambah besar.
Ibu juga mendapat keuntungan dari menyusui. Setelah melahirkan, menyusui dapat membuat rahim berkontraksi dan membantu mencegah pendarahan setelah melahirkan. Tambahan lagi, ibu menyusui dapat lebih cepat melangsingkan tubuh dan kembali ke berat badan sebelum hamil. Keuntungan seumur hidup termasuk resiko terkena kanker rahim,kanker payudara, dan osteoporosis yang lebih kecil. Selama keadaan gawat darurat, para ibu dapat merasa lega karena mereka selalu mempunyai sediaan susu untuk bayi mereka dan ASI mereka mempunyai zat-zat khusus yand dapat melindungi bayi mereka dari banyak penyakit.(LM)
sumber : Breastfeeding During Emergencies