Apakah Otitis Media Akut (OMA) itu?

OMA adalah inflamasi (peradangan) rongga telinga tengah (lihat ilustrasi bagian-bagian telinga). OMA dapat terjadi di satu atau dua sisi.

Seberapa umumkah OMA?

OMA adalah salah satu penyakit yang sangat umum pada anak-anak. Sekitar 75% anak-anak akan mengalami setidaknya satu episode OMA saat mereka mencapai usia satu tahun.

Bagaimana OMA terjadi?

OMA diawali dengan tersumbatnya tuba Eustachius, saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan hidung-tenggorokan (lihat ilustrasi bagian-bagian telinga). Tuba Eustachius umumnya tersumbat saat terjadi pembengkakan dinding saluran karena infeksi oleh virus atau alergi. Lendir yang normalnya dapat dialirkan keluar melalui hidung-tenggorokan akan terperangkap di rongga telinga tengah. Selain itu, gas yang diserap oleh dinding telinga tengah menyebabkan tekanan rongga telinga tengah berkurang, sehingga menarik bakteri dari rongga hidung-tenggorokan ke rongga telinga tengah seperti mekanisme vakum. Bakteri yang terperangkap di rongga telinga tengah tersebut akan berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

Bakteri apakah yang dapat ditemukan pada OMA?

Pneumococcus (Streptococcus pneumoniae), Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis adalah tiga bakteri penyebab tersering OMA. Dengan tersedianya vaksin untuk pneumococcus dan Haemophilus influenzae tipe b, yang masih menyebabkan OMA adalah jenis pneumococcus yang tidak termasuk dalam vaksin pneumococcus dan Haemophilus influenzae selain tipe b.

Apakah orang dewasa juga dapat mengalami OMA?

Dibanding anak-anak, orang dewasa jauh lebih jarang mengalami OMA, karena tuba Esutachius pada anak-anak jauh lebih datar dan mudah tersumbat oleh pembesaran kelenjar di dinding belakang tenggorokan. Selain itu, anak-anak lebih sering mengalami infeksi saluran napas oleh virus yang dapat menyebabkan peradangan tuba Eustachius.

Apakah ada faktor-faktor yang meningkatan risiko terkena OMA?

  • Usia yang lebih muda
  • Dititipkan di daycare
  • Terpapar asap rokok
  • Tidak memperoleh ASI
  • Tinggal di rumah yang ramai
  • Kelainan struktur kepala/wajah, misal anak dengan trisomi 21 (Down syndrome)
  • Defisiensi berat sistem kekebalan tubu, misal anak dengan AIDS atau penerima cangkok sumsum tulang

Apa saja gejala-gejala OMA?

Umumnya anak yang mengalami OMA mengeluh sakit telinga dengan tiba-tiba. Pada anak yang belum dapat berbicara, mereka mungkin menarik-narik telinga, menangis berlebihan, mengalami demam, atau menunjukkan perubahan pola tidur/perilaku.

Gejala yang dikategorikan parah adalah nyeri telinga yang sedang atau berat selama 48 jam atau lebih, atau demam 39 C atau lebih. Kadang, gendang telinga dapat pecah karena tekanan cairan di rongga telinga tengah sehingga cairan yang terkumpul di rongga telinga tengah mengalir ke liang telinga.

Apa saja tanda-tanda OMA yang diperiksa oleh dokter?

Jika Anda khawatir bahwa anak Anda mengalami OMA dan membawanya ke dokter, dokter akan memeriksa apakah ada penggelembungan dan kemerahan gendang telinga, dan cairan di belakang gendang telinga.

OMA harus dibedakan dari otitis media dengan efusi (OME). Kedua kondisi ini ditandai dengan adanya cairan di belakang gendang telinga, namun pada OME tidak didapati tanda-tanda infeksi akut seperti sakit telinga yang tiba-tiba atau demam. OME dapat ditemukan pada infeksi saluran napas atas yang disebabkan virus atau setelah satu episode OMA selesai.

Bagaimanakah OMA ditangani?

Jika anak merasa nyeri atau tidak nyaman karena sakit telinga atau demamnya, obat nyeri atau demam seperti paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan.

Antibiotik mungkin diperlukan untuk OMA, tergantung usia anak, berat ringannya gejala, dan apakah satu atau dua sisi yang terkena. Antibiotik terbukti bermanfaat pada OMA dua sisi telinga, OMA yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, dan OMA yang disertai keluarnya cairan (nanah) dari telinga. Antibiotik tidak memperbaiki nyeri yang dapat dirasakan anak dengan OMA; oleh karena itu penanganan nyeri dengan obat nyeri jika diperlukan harus diperhatikan.

Pada sebagian situasi, OMA dapat diobservasi dulu tanpa pemberian antibiotik (lihat bagan berikut). Observasi hanya dapat dilakukan jika dokter dan orang tua menyetujuinya. Jika observasi dipilih, orang tua dan dokter harus memastikan follow-up dalam 48-72 jam, dan antibiotik harus dapat segera dimulai jika gejala/kondisi anak memburuk atau tidak membaik dalam jangka waktu tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memberikan resep antibiotik pada orang tua untuk dapat ditebus jika gejala/kondisi anak memburuk atau tidak membaik dalam jangka waktu 48-72 jam sejak gejala mulai.

Apakah kultur cairan rongga telinga tengah dibutuhkan sebelum memulai antibiotik?

Pada OMA yang terjadi pada anak yang secara umum cukup sehat, kultur cairan rongga telinga tengah tidak dianjurkan karena membutuhkan tindakan yang cukup invasif. Namun pada kasus-kasus khusus yang kompleks atau tidak berespon terhadap antibiotik yang diberikan, kultur tersebut mungkin diperlukan.

Antibiotik apa yang digunakan untuk mengobati OMA?

Sesuai dengan bakteri-bakteri tersering yang ditemukan pada OMA, amoxicillin adalah pilihan pertama. Pengecualiannya adalah jika anak pernah menerima amoxicillin dalam 30 hari terakhir, atau jika OMA disertai infeksi mata dengan kotoran mata bernanah yang biasanya disebabkan H. influenzae, di mana amoxicillin-clavulanate adalah pilihan yang digunakan.

Jika anak alergi ringan terhadap amoxicillin, golongan cephalosporin seperti cefuroxime atau cefpodoxime dapat digunakan. Golongan cephalosporin lain seperti cefdinir hendaknya dihindari karena spektrumnya terlalu luas dan tidak dibutuhkan untuk bakteri-bakteri umum penyebab OMA. Jika anak alergi berat terhadap penicillin (misal: sesak napas, biduran seluruh tubuh), azithromycin atau clindamycin dapat digunakan. Namun perlu diingat bahwa azithromycin tidak cukup efektif untuk Haemophilus influenzae dan Streptococcus pneumoniae, dan clindamycin tidak efektif untuk H. influenzae.

Jika amoxicillin tidak memperbaiki gejala setelah 48-72 jam, anak harus dievaluasi ulang oleh dokter. Pada saat itu, kemungkinan antibiotik akan diganti berdasar keadaan anak.

Jika antibiotik diperlukan untuk OMA, berapa lamakah antibiotik tersebut perlu diberikan?

Jawabannya akan tergantung pada usia dan keadaan anak, namun pada umumnya 10 hari untuk anak di bawah 2 tahun, 7 hari untuk anak 2-5 tahun, dan 5-7 hari untuk anak 6 tahun ke atas.

Apakah OMA memiliki risiko komplikasi?

Ya, misalnya pecahnya gendang telinga. Ada juga risiko kecil (kisaran 0.01 % di negara maju dan 0.8% di negara berkembang) komplikasi OMA jika infeksi menyebar ke struktur sekitar seperti mastoiditis (terkumpulnya nanah di rongga-rongga tulang di belakang telinga) atau meningitis (infeksi selaput otak). Perkembangan bicara anak dapat terganggu jika mengalami OMA yang sering berulang.

Apakah OMA berulang itu?

OMA dikatakan berulang jika terjadi minimal 3 kali dalam 6 bulan, atau 4 kali dalam 12 bulan dengan salah satunya dalam 6 bulan terakhir.

Anak saya mengalami OMA berulang. Apakah ia perlu antibiotik profilaksis (pencegahan)?

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa walaupun antibiotik profilaksis dapat menurunkan jumlah episode OMA, manfaat tersebut hanya bermakna pada anak dengan jumlah minimal OMA 6 kali dalam setahun terakhir. Selain itu, pemberian antibiotik profilaksis memiliki risiko efek samping dan terbentuknya kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut. Karena itu, antibiotik profilaksis hanya dianjurkan jika tak ada pilihan lain

Anak saya mengalami OMA berulang. Apakah ia perlu timpanostomi (pemasangan tabung kecil di gendang telinga untuk mencegah terkumpulnya cairan di rongga telinga tengah, lihat gambar)?

Timpanostomi dapat dilakukan pada anak dengan OMA berulang, setelah pertimbangan yang sangat matang yang mencakup usia dan keadaan kesehatan anak, ada tidaknya gangguan perkembangan bicara karena OMA berulang, dan risiko operasi itu sendiri seperti lubang permanen di gendang telinga. Apakah timpanostomi efektif untuk mengurangi episode OMA masih diperdebatkan, namun timpanostomi dapat memperbaiki gangguan perkembangan bicara yang disebabkan OMA berulang.

Disarikan oleh dr. Nurul Itqiyah Hariadi, FAAP dari sumber-sumber berikut:

1. American Academy of Pediatrics Clinical Practice Guidelines. The Diagnosis and Management of Acute Otitis Media.

Available from http://pediatrics.aappublications.org/content/early/2013/02/20/peds.2012-3488.full.pdf+html

2. The Royal Children’s Hospital Melbourne Clinical Practice Guidelines. Acute Otitis Media. Available from http://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Acute_Otitis_Media/

3. Maranhao A, et al. Epidemiology of Intratemporal Complications of Otitis Media. Int. Arch. Otorhinolaryngol. vol.18 no.2 São Paulo Apr./June 2014. Available from http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S1809-48642014000200178&script=sci_arttext&tlng=pt

4. Van Zuljlen DA, et al. National differences in incidence of acute mastoiditis: relationship to prescribing patterns of antibiotics for acute otitis media?  Pediatr Infect Dis J. 2001 Feb;20(2):140-4.

Share artikel ini: