Di lapangan:
“Help, babyku usia 18 bulan, mencret dua kali sejak pagi tadi. Mohon info please dari para mommy, dikasih apa ya untuk pertolongan pertamanya?”
“Mbak, dulu anak-anakku pas bayi kalau mencret, aku beri L****.”
“Betul tuh mbak, aku juga selalu begitu. Obat terbaik kok.”
De Rhetorica:
ü Lactobacillus adalah salah satu galur bakteri yang sering digunakan sebagai probiotik.
ü Probiotik, berdasarkan World Health Organization dan Food and Agricultural Organization, didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah adekuat akan memberikan dampak menguntungkan pada kesehatan pejamu.
ü Probiotik dapat melekatkan diri pada enterosit usus. Enterosit adalah sel yang berperan dalam proses penyerapan air dan nutrisi pada usus. Setelah enterosit mengalami “kejenuhan” akibat dilekati oleh probiotik, bakteri jahat lain tidak dapat berlekatan dengan enterosit sehingga mengurangi potensi perkembangbiakan bakteri jahat di usus.
ü Probiotik menghasilkan asam laktat, asam asetat, dan enzim saluran cerna lain yang berfungsi menghambat mikroba.Probiotik juga meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh.
ü Atas dasar teori di atas, probiotik dianggap berperan baik dalam terapi penyakit saluran cerna, salah satunya adalah diare.
ü Interaksi dengan antibiotik. Antibiotik diklaim dapat mematikan probiotik (Lactobacillus) sehingga probiotik sebaiknya dikonsumsi 2 jam sebelum antibiotik.
ü Tidak diberikan pada pasien yang imunodefisiensi (kekebalan imun yang rendah) atau pada pasien yang sedang mengonsumsi obat imunosupresif (obat yang menekan sistem kekebalan tubuh) seperti kortikosteroid, siklosporin, takrolimus, dll.
ü Beberapa jenis Lactobacillus yang banyak diteliti adalah L. acidophilus, L. reuteri, dan L. rhamnosus GG.
ü Dosis: belum ada dosis baku. Anjuran dosis adalah 1010Lactobacillus per hari, diberikan selama 5-7 hari.
ü Van Niel CW dkk (meta-analisis dari 9 studi): pasien diare yang mendapat Lactobacillus mengalami penurunan lama diare sekitar 2/3 per hari dan frekuensi diare pada terapi hari ke-2 sebanyak 1-2 kali diare.
ü Allen SJ dkk (Cochrane meta-analisis dari 63 studi):probiotik diberikan bersama dengan terapi rehidrasi dapat menurunkan durasi dan keparahan diare, serta minim efek samping. Durasi diare berkurang sekitar satu hari. Namun, memang jenis probiotik yang digunakan dari masing-masing penelitian berbeda-beda.
ü Szajewska H dkk (meta-analisis dari 8 studi): Lactobacillus GG terbukti menurunkan durasi diare dan lama rawat pada 988 anak diare.
ü Dari uraian di atas, probiotik terbukti efektif dan cukup aman pada diare akut akibat infeksi. Namun, probiotik memang belum menjadi panduan baku tata laksana diare dari World Health Organization maupun American Academy of Pediatrics karena perlu diketahui, konsekuensi terapi probiotik adalah biaya yang mahal. Selain itu, komposisi jumlah dan jenis strain tiap produk yang dipasarkan berbeda-beda.
Referensi:
- Shinta K dkk. Sari Pediatri.2011;13:89-95.
- van Niel CW dkk. Pediatrics. 2002;109;678.
- Allen SJ dkk. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2010, Issue 11. Art. No.:CD003048.
- Szajewska H dkk. Aliment Pharmacol Ther. 2007;25:871-81.
- http://www.cincinnatichildrens.org/WorkArea/DownloadAsset.aspx?id=88039.
- http://www.drugs.com/mtm/lactobacillus-acidophilus.html
- http://www.rxlist.com/lactobacillus/supplements.htm