Jakarta, 15 November 2007
jam 4.58 am
Dear all,
Selamat pagi. Buat saya, setiap hari merupakan hari yang istimewa… karena selalu saja ada yang baru, selalu saja ada yang berbeda.
Ketika akhir tahun 2002 saya memulai kegiatan mengedukasi pasien-pasien saya… Saya tidak mengira bahwa kegiatan itu ternyata terus berlanjut, bergulir…
Berlanjut & bergulir… karena… dari usaha kecil-kecilan ternyata sekarang yang berhasil mendeliver messages ke banyak orang (bukan sekedar segelintir pasien dan kenalan). Strateginya pun bukan sekedar duduk-duduk santai dan diskusi melainkan lebih multi jurus… dimana each strategy, strengthen the others.
Ada beberapa orang “penting” dalam hati saya yang membantu memberi keyakinan bahwa program edukasi kesehatan untuk masyarakat ini penting dan feasible.
Ibu Prof. Deborah Henessy. Tuhan mempertemukan kami lewat Prof. Garry Warne… dan saya tak pernah berhenti mensyukurinya. Beliau pakar keperawatan dan kesehatan masyarakat but we so much in common. Orangnya sangat gigih dan pekerja keras. Ketika tahun 2003 saya sebenarnya akan kembali “pergi” meninggalkan Indonesia (sedang urus visa dll. karena horeeee… Dapat lagi beasiswa untuk jangka panjang … ada project tentang pasien atresia bilier – suatu kelainan hati)… beliau lah yang mengingatkan saya… “Kalau kamu pergi untuk meneliti atresia bilier… berapa anak Indonesia yang kamu tolong? Memangnya banyak anak Indonesia yang atresia bilier?… Kalau kamu meneruskan program edukasi ke masyarakat… berapa banyak anak Indonesia yang mungkin bisa kamu tolong?”
Singkat cerita… Saya batal pergi… dan…. “dagangan kaki lima” sayapun terus berlanjut… sampai saya jumpa orang kuat yang baik hati lainnya yaitu…
Teman dan guru saya, Ibu Karin Timmermann banyak berandil membuat kegiatan ini menjadi besar. Beliau adalah MO untk divisi EDM & RUD di WHO Indonesia. Tahun 2003 akhir beliau meminta saya mempresentasikan gagasan dan project yang saya kerjakan. Ketika banyak pihak justru skeptis dengan apa yang dilakukan, justru beliau ini melihat PELUANG. Peluang untuk membenahi masalah RUD di indonesia dari sisi lain. Project kami lantas dibuat menjadi suatu “pilot project“.
Beliau dan juga beberapa orang-orang terdekat (pasien-pasien yang sudah seperti adik)… menyarankan agar kegiatan ini diformulasi dalam suatu wadah yang legal. For so many purposes including funding.
Singkat cerita… Embryo berdiskusi hehehe… Siapa sih embryo? Pasien-pasien saya yang punya kepedulian tinggi (Santi, Amel, Didiet, Maureen, Penty, dan soul mate saya… Nia)… diskusi santai sambil ngopi, sms, dan setelah beberapa kali pertemuan ringan… dibentuklah Yayasan Orangtua Peduli pada tanggal 15 November 2005. Personil yang saya sebut di atas memang tak dikenal oleh kebanyakan member milis dan peserta Pesat. “Job desc“nya… memang di belakang layar… memastikan periuk YOP tetap berasap hehehehe… Selain mereka yang disebut namanya… YOP bisa eksis atas jasa kalian semua yang tak bisa saya sebut satu persatu.
Atas nama pribadi & YOP… saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kalian semua.
Pengurus inti YOP berhasil mengupayakan agar kegiatan kami juga bisa masuk ke komunitas yang eksklusif misalnya, kedutaan dan CDnya. Dutch community di sini misalnya, sudah sangat paham akan YOP dan misi serta kerjanya. Kemarin… mereka arranged pertemuan kedua… breakfast meeting sambil presentasi RUM. Alhamdulillah… selain berhasil raising awareness mereka… merchandise YOP laku keras dan mereka inisiatif membuka kotak dana (hehehe… YOP nya sendiri gak berani buka kotak dana)… lumayan… bisa nabung… buat kegiatan tahun 2008…
Nanti tanggal 20 November… YOP juga diundang ke suatu kedutaan (jujur, saya stress presentasinya nanti gimana gitu…) Untung… Ibu Laura Guarenti akan mendampingi di sesi diskusi. Kan jadi kuat suara lagu yang dikumandangkan ketimbang kalau hanya saya dan YOP.
Di usia 2 tahun ini… kami mau duduk dan terus bebenah lagi… Ada beberapa agenda organisasi yang mendesak.
Tahun 2008, insya Allah kegiatan rutin YOP bisa tetap berlangsung bahkan meluas. PESAT perusahaan dan sekolah akan digalakkan, kerjasama Klinik dengan pihak ketiga (perusahaan dan individu… oh ya… para expat dah mulai tanya-tanya apakah Klinik kami menerima pasien expat… hehehehe). Idealnya Research juga ditingkatkan, tentunya dilanjutkan dengan publikasinya.
Nah tahun 2008, ada 1 riset yang akan diolah (tolong dong kirimin lagi resep-resep hehehe…. siapa yang punya resep yang pernah diberikan pada anaknya… please email (scan) atau kirim by post. Kontribusinya besar sekali dalam rangka “usaha” perbaikan layanan kesehatan buat anak.
Selanjutnya… tahun 2008 akan diisi dengan membuat tulisan-tulisan dari hasil penelitian tadi (sekarang tertunda) dan kegiatan keluar dalam rangka kesinambungan YOP jadi… nanti dokter-dokter penerus YOP sudah tidak terlalu kesulitan meneruskan kegiatan ini (amiin).
Jadi… di hari jadi ini… Kami sadar… kami masih tertatih-tatih, masih banyak keterbatasan… tetapi alhamdulillaah …. masih bisa tetap hadir dan terus berusaha.
Di lain sisi… tentunya YOP tak lagi bisa diperlakukan sebagai suatu pilot project. Konkritnya… harus bisa mandiri.
MOHON DOA RESTU kalian semua ya.
MOHON BANTUAN dari kalian ya.
Bantuan apa?
Saya berharap, kalian mau dan mampu… dalam waktu yang tidak terlalu lama… untuk bisa menjadi smarter and wiser (waktu kan terus bergulir). Kalau sederhananya sih… Nduk… cepat besar ya …. hehehe…
Kedua, speak up. Terus bicara soal ASI, soal RUD, imunisasi, ekologi, dll. Bikin arisan di kantor, di rw, di keluarga, dll… yang diisi dengan topik-topik kesehatan anak. Habis PESAT jangan terus menghilang melainkan dipraktekkan ilmunya. Dipraktekkan di mana? Praktek teori di milis, dan di kantor. Praktek nyata… di rumah ketika anak sakit.
Kalau hanya ikut PESAT terus menghilang… ilmunya gampang erosi dan potensial ketinggalan informasi… kan ilmu terus berkembang. Dengan ikut milis (terutama aktif menjawab pertanyaan)… sebetulnya tindakan ini ibarat booster. Antibodi (ilmu) kalian dipastikan terus “tinggi”.
Kalian kan ITnya jauh lebih piawai ketimbang saya. Coba bundel dan di folder email-email sesuai topik. Baca diulang-ulang. Bagikan ke saudara dan teman. Share ke member baru.
Kalau boleh saya memohon… keluarga besar SEHAT tetap kompak, saling menyayangi, guyub, saling menghormati. Saling membantu. Please keep up the RUD spirit.
Nah… saya pribadi memohon maaf dan pengertian kalian kalau saya tak sering-sering muncul di milis (kan kalian sudah “besar”) hehehe… Di tahun 2008 yang akan datang… sisa tenaga yang ada pada saya… harus saya pergunakan untuk memperkuat jejak langkah mandiri YOP ke depan…
Terakhir, mau curhat personal dikit (hehehe boleeh ya).
Bulan lalu …. saya excited banget. Maennnn terus sama cucu. Nyanyi terusss dan lagunya setiap hari berubah soalnya eyangnya ngarang sendiri hehehe (udah gak update lagu anak-anak nih hehehe … kapan kalau senggang mau beli lagu anak-anak CD or kaset hehehe… soalnya yang ada sekarang lagu ketika bungsuku masih balita dan ternyata kasetnya masih bagus lho … amazing).
Saya nyanyi tentang angin, Daun, hujan, apa aja deh yang kelihatan di depan mata atau terlintas di pikiran. Sambil gendong atau sambil dorong kereta. Malam juga gitu.
Suatu malam… saya lagi heboh joget nyanyi dll entertaining si cucu. Bungsu saya ngeliatiiiiin terus.
“De, kok gitu sih ngeliatinnya?”
Gak tau ya… insting ibu aja kali ya… kok saya menangkap ada sorot mata cemburu.
Terus malamnya saya golek-golek di lantai (hiks sekarang gak boleh dan gak bisa gendong cucu nih… sedih… Tapi apa boleh buat demi kesehatan spine saya… ya sudah deh)…
Si bungsu ngusap-usap kepalaku.
“Mah … uban kok tambah banyak sih … cepet banget”
“Hehehe cabutin dong, De. Enak… gatel…”
“Botak mah… gak bisalah… dah kebanyakan sih.”
“Ya dikit aja deh yang paling gatel… suka enak terus ketiduran” … manja baget ya emak satu INI.
Tiba-tiba… “Mah, please dont grow old… until …I have kids”
Mak nyesssss.
I do wish I can respond to that request… yet…
…dah ah…
SELAMAT ULANG TAHUN BUAT YOP.
DOAKAN BIAR TETAP BISA BERKIPRAH.
TERIMA KASIH TUHAN.
Engkau telah mengirim orang-orang baik dan mulia hati kepada kami, kepada saya.
Sekali lagi… terima kasih buat semua. Tanpa kalian YOP tak bisa berbuat apa-apa.
Tapi untungnya YOP punya semangat 3C:
COMPASSION, COURAGE, COMMITMENT
Wati
Cinta 14 di kompie saya tentang kampung vs kota