Azythromycin (azitromicin)
(Aztrin, Mezatrin, Zarom, Zibramax, Zifin, Zistic, Zithrax, Zithromax, Zycin)
Golongan | Sediaan | Penyakit/indikasi | Alasan penggunaan |
Antibakterial golongan makrolida | Kapsul 250 mg atau 500 mg
Cairan oral : 200 mg/5 ml |
Hanya diindikasikan untuk pengobatan dosis tunggal terhadapa clamidia trakomatis genitalis dan trakoma | Trakoma adalah penyebab terbanyak penyebab kebutaan yang dapat dicegah di dunia
Terdapat 92 juta infeksi clamidia genitalis di duina per tahun Efektifitas klinis dari dosis tunggal azitromicin Azitromicin sebagai dosis tunggal sama efektif dengan dosis multiple dari tetrasiklin, doksisiklin dan eritromicin pada pengobatan infeksi clamidia trakomatis |
Makrolida
Azitromicin lebih aktif daripada eritromicin terhadap beberapa organisme gram negatif seperti Chlamydia trachomatis. Konsentrasi dan keberadaan azitromisin lebih tinggi dalam jaringan dibandingkan di plasma. Azitromicin tidak dianjurkan jika terdapat kemungkinan gonorea karena resistensi makrolida timbul cepat sekali pada keadaan ini.
Indikasi:
Infeksi klamidia genitalis tanpa klomplikasi dan trakoma
Kontraindikasi :
Gangguan hati
Perhatian :
Kehamilan dan menyusui; perpanjangan interval QT (dilaporkan ventricular takikardi)
Kehamilan dan meyusui :
Kehamilan :
- Pabrik menyarankan penggunaan hanya jika alterntif yang sama efektif tidak tersedia
Menyusui :
- Terdapat di ASI; gunakan hanya jika tidak ada alterntif pilihan lainnya
Interaksi :
Analgesik | Eritromisin meningkatkan konsentrasi plasma alfentanil |
Antiaritmia | Meningkatkan risiko VT saat eritromisin injeksi diberikan dengan amiodaron; eritromisin meningkatkan konsentrasi plasma disopyramide 9menignkatkan risiko toksisitas) |
Antibakterial | Pemberian eritromisin melalui pembuluh darah meningkatkan risiko VT saat diberikan bersama moxifloxacin; makrolida mungkin meningkatkan risiko konsentrasi plasma rifabutin (meningkatkan risiko uveitis-kurangi dosis rifabutin) |
Antikoagulasi | Eritromisin meningkatkan efek antikoagulasi koumarin |
Antidepresi | Hindari makrolida disarankan pabrik reboxetine |
Antiepilepsi | Eritromisin meningkatkan konsentrasi plasma carbamazepin
Eritromisin mungkin menghambat metabolisme valproat (meningkatkan konsentrasi plasma) |
Antihistamin | Pembaut loratadin menyarankan eritromisin mungkin meningkatkan konsentrasi dalam darah loratadin; eritromisin menghambat metabolisme mizolastin- hindari penggunaan bersama |
Antimalaria | Hindari penggunaan makrolida disarankan pembuat artemeter/lumefantrin |
Antimuskarinik | Eritromisin mungkin meningkatkan konsentrasi darifenasin dalam darah; hindari eritromisin disarankan pembuat tolterodine |
Antipsikotik | Meningkatkan risiko VT saat eritromisin intravena diberikan dengan amisulpride atau zuclopenthixol, sulpiride-hindari pemakaian bersama; eritromisin mungkin meningkatkan konsentrasi clozapine dalam darah; eritromisin mungkin meningkatkan risiko VT saat diberikan bersama pimozide, sertindole- hindari pemakaian bersamaan; makrolida mungkin meningkatkan kadar quetiapine dalam darah (kurangi dosis quetiapine) |
Antiviral | Konsentrasi dalam darah kedua obat meningkat saat eritromisin dan fosemprenavir diberikan bersamaan; konsentrasi dalam darah azitromicin dan eritromisin mungkin meningkat dengan ritonavir; |
Ansiolitik dan hipnotik | Eritromisin menghambat metabolism midazolam sehingga meningkatkan kadar midazolam dalam darah; eritromisin meningkatkan kadar buspiron dalam darah (dosis buspiron harus diturunkan); eritromisin menghambat metabolism aprepitant |
Atomoxetine | Eritromisin intra vena diberikan dengan atomoxetine meningkatkan risiko VT |
Kalsium channel blocker (CCB) | Eritromisin mungkin menghambat metabolism felodipine (meningkatkan kadarnya dalam darah); hindari penggunaan eritromisin disarankan pabrik lercanidipin; eritromisin dan claritromisin mungkin menghambat metabolism verapamil (meningkatkan risiko toksisitas) |
Glikosida jantung | Makrolida meningkatkan konsentrasi darah digoxin (meningkatkan risiko toksisitas) |
Siklosporin | Claritromisin dan eritromisin menghambat metabolism siklosporin (meningkatkan kadar dalam darah) |
Cilostazol | Eritromisin meningkatkan konsentrasi dalam darah cilostazol (konsentrasi darah eritromisin menurun)- hindari penggunaan bersamaan |
Kolkisin | Klaritromisin dan eritromisin meningkatkan risiko toksisitas kolkisin |
kortikosteroid | Eritromisin mungkin menghambat metabolism kortikosteroid; eritromisin menghambat metabolism metilprednisolon |
Sitotoksik | Eritromisin meningkatkan tolsisitas vinblastin- hindari penggunaan bersama; studi in vitro menunjukkan kemungkinan interaksi antara eritromisin dan docetaxel |
Diuretik | Eritromisin meningkatkan konsentrasi dalam darah eplerenone (kurangi dosis eplerenone) |
Dopaminergik | eritromisin meningkatkan konsentrasi dalam darah dari bromokriptin dan cabergoline (meningkatkan risiko toksisitas) |
Alkaloid ergot | Meningkatkan risiko ergotisme saat makrolida diberikan bersama ergotamine dan methisergide- hindari penggunaan bersamaan |
5HT1 agonis | Klaritromisin dan eritromisin meningkatkan kadar dalam darah eletriptan (risiko toksisitas)- hindari penggunaan bersamaan |
Ivabradine | Risiko aritmia ventrikuler meningkat saat eritromisin diberikan bersama ivabradine- hindari penggunaan bersamaan |
Leukotrin antagonis | Eritromisin menurunkan kadar zafirlukas dalam darah |
Obat pengatur lipid | Mungkin meningkatkan risiko miopati saat eritromisin diberikan dengan atorvastatin; eritromisin meningkatkan kadar pravastatin dalam darah; eritromisin menurunkan kadar rosuvastatin dalam darah; meningkatkan risiko miopati saat klaritromisin atau eritromisin diberikan bersama simvastatin (hindari penggunaan bersamaan) |
Estrogen | Mungkin menurunkan efek kontrasepsi estrogen |
Parasimpatomimetik | Eritromisin meningkatkan kadar galantamine dalam darah |
Pentamidine isetionate | Meningkatkan risiko aritmia ventricular saat ariteomisin intravena diberikan dengan pentamidine isetionate |
Sildenafil | Eritromisin meningkatkan kadar sildenafil dalam darah (kurangi dosis awal sildenafil) |
Sirolimus | Kadar eritromisin dan sirolimus sama-sama meningkat dalam darah saat keduanya diberikan bersamaan |
Tacrolimus | Klaritromisin dan eritromisin meingkatkan kadar tacrolimus dalam darah |
Tadalafil | Klaritromisin dan eritromisin mungkin meningkatkan akdar tadalafil dalam darah |
Teofilin | Eritromisin menghambat metabolism teofilin (kadar dalam darah meningkat), jika eritromisin diberikan per oral, juga menurunkan kadar eritromisisn dalam darah |
Obat untuk ulkus | Kadar eritromisin dalam darah meningkat oleh cimetidin (meningkatkan risiko toksisitas, termasuk ketulian); kadar kedua obat meningkat saat klaritromisin diberikan bersamaan dengan omeprazole |
Vardenafil | Eritromisin meningkatkan kadar vardenafil dalam darah |
Vaksin | Antibakterila menginaktifkan vaksin tifoid oral |
Dosis :
Infeksi klamidia genitalis tanpa komplikasi, per oral, DEWASA 45 kg : 1 g sebagai dosis tunggal; di bawah 45 kg : 20 mg/kg dosis tunggal
Cara pelarutan dan pemberian :
Efek yang tidak diinginkan :
Lihat pada eritromisin 9tetapi lebih sedikit gejala saluran cerna); juga anoreksia, dyspepsia, kembung, konstipasi, pancreatitis; pingsan, pusing, sakit kepala, mengantuk, agitasi, hiperaktif; fotosensitif; hepatitis, nefritis interstisialis, gagal ginjal akut, asthenia, paraestesia, artralgia, kejang, neutropenia ringan, trombositopenia, tinnitus, nekrosis hepatica, gagal hati, pewarnaan lidah dan gangguan rasa.
SARAN KEPADA PASIEN. Tidak dimakan bersama obat atau bahan yang mengandung aluminium atau magnesium. Kapsul harus di makan 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan; suspense oral dapat di minum bersama makanan.
(YSK)
Sumber :
http://apps.who.int/emlib/Medicines.aspx?Language=EN
British National Formulary ed.57 March 2009