Intoleransi laktosa terjadi apabila tubuh tidak dapat mencerna dan menyerap laktosa. Laktosa merupakan salah satu jenis gula. Laktosa terdapat pada susu dan produk susu. Laktosa juga dikenal sebagai gula susu. Gejala utama intoleransi laktosa adalah nyeri perut dan diare.

Pada anak usia 7-10 tahun, terapi utamanya adalah menghindari susu dan produk susu. Beberapa anak dapat mengalami intoleransi laktosa sampai seumur hidup.

Gejala dan tanda

–      Nyeri perut

–      Kembung

–      Buang-buang angin

–      Diare

Penyebab

Intoleransi laktosa dapat disebabkan oleh infeksi akut seperti gastroenteritis. Intoleransi laktosa ini merupakan gangguan sementara saat anak menderita muntaber. Penyebab lain adalah intoleransi makanan, infeksi, atau pasca operasi saluran cerna.

Tata laksana

Pada saat terdiagnosis intoleransi laktosa, seharusnya menghindari konsumsi susu dan produk susu selama beberapa minggu. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Kebanyakan ras Asia, Afrika, dan Indian memiliki intoleransi laktosa permanen sampai dewasa sehingga memerlukan diet rendah laktosa seumur hidup.

Diet rendah laktosa

Untuk bayi, produk susu sapi dapat diganti dengan susu soya. Susu soya tidak direkomendasikan untuk bayi dibawah 6 bulan. Untuk anak-anak yang lebih besar, pilihlah menu yang rendah laktosa.

Susu dan produk susu: hindari produk susu. Untuk keju dapat dipilih keju premesan karena rendah laktosa. Susu rendah laktosa atau bebas laktosa dapat menjadi pilihan untuk tetap mencukupi kebutuhan kalsium.

Sumber:

1. Royal Children Hospital

2. Kids Health info

Share artikel ini: